Rabu, 29 Oktober 2008

surabaya ~ mojokerto dan cokelat (loh???)

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuuuh !

Uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... Pakabar semuanya? Mudah*an lo smua bae* ajjah yaaaa, sama seperti gue hari ini dan hari esok, esoknya lagi, esoknya lagi, esok esoknya lagi, ...(terus aja ampe modyarrrrrrr..)

Well, setelah gue pulang dari Surabaya kemaren, gue nggak ada posting blog sama sekali. Maklum laaah, gue terlalu sibuk ma skolah (halahhh....), and terlalu sibuk pacaran (loh???).

Sebenernya sangat banyak sekali pengalaman gue di Surabaya dan Mojokerto kemaren, misalnya hal terbaru yang gue lihat, yaitu 'SUMUR KEBERUNTUNGAN' yang ada di salah satu swalayan di Surabaya, terus gue baru ketemu keluarga bule belanda kompeni gue yang punya marga 'van der Flaas' (sejujurnya gue nggak tau tulisannya 'van der Flaas' itu bener apa enggak. Hehehee..), juga gue baru ketemu salah seorang sepupu gue yang ternyata gokilll and macem okeeeeee bangett.

Hari ini gue akan bercerita tentang kegiatan gue selama nggak bisa posting blog ituh. Yang paling pasti dan kudu binti wajib adalah sekolah. Sekolah gue sekarang menganut sistem komunis, dimana dengan kejamnya memulangkan gue jam 4 sore plus jumat sore dan sabtu pagi HARUSSS ikutan tambahan pelajaran. Emang nasib jadi penerus bangsa yang berbudi luhur. Begitu juga kegiatan lain yang tak boleh terlupakan yaitu les dan pacaran. Memang sekilas les dan pacaran nampak berbeda. Tapi di dalam KBBS (kamus besar bahasa sekar) mengatakan bahwa keduanya bermakna sama.

Les secara deskriptif adalah menuntut ilmu tambahan diluar jam sekolah, dan bagi gue, pacaran adalah menuntut ilmu tambahan diluar jam sekolah.

Kalo les, yang diopelajari adalah hal yang menyangkut bakat dan minat, misalnya les musik, bahasa, pelajaran, bahkan ada gue denger les panco. Plis deh, maen panco tinggal dorong pake tangan aja, atau kalo mau kemenangan mutlak, silahkan dorong tangan lawan anda dengan buldoser.

Kalo pacaran, yang kita pelajari adalah bagaimana cara mengelola hubungan fisik dengan benar. Misalnya bagaimana cara mencium dan memuaskan pasangan anda dengan.... emmmm wait wait... kenapa jadi 17+ gini?? Lanjutlanjut... Kita bisa juga membina dan membentuk kepribadian. Soalnya, kalo kita udah sayang banget ma pacar, walau sedikit, kita itu bisa ikutan juga kebiasaan pacar yang menurut kita asyik. Iya kan ???

Tapi perbedaan yang apling menonjol ialah les tidak dilarang agama sedangkan pacaran dilarang agama. Mengapa? Saya yakin anda sudah tahu...

Belakangan ini gue sring suntuk, capek dan stres. Apalagi ditambah ulangan dan tampel yang bikin badan gue makin nggak karu*an. Akhirnya, dengan membaca saran yang ada dimana*, akhirnya gue memutuskan untuk mengkonsumsi makanan yang paling gue benci yaitu COKELAT !!

Gue juga nggak tau kenapa gue benci banget sama makanan ini. Padahal kata temen* gue rasanya enak dan hampir semua orang di dunia ini suka coklat. Tapi entah mengapa dimulut gue rasanya kayak makan lumpur lapindo. Panas, gatel, eneg, dan sebagainya dan sebagainya. Apa mulut gue yang terlalu lama tinggal di pedalaman hutan Kalimantan yang masih belantara ini???

Penyakit gila yang ditularkan Putra, pacar gue, masih menempel dalam neluri gue. Gue juga nggak tau kenapa, naluri gue untuk ngolok* temen mulai timbul, seperti bangkitnya jenglot dari dalam kuburan, langsung mencolot loncat* kayak kodok (emang jenglot gitu yaaa??). Sama halnya dengan kekuatan batin gu untuk belajar biar bisa nembus PMDK jalur prestasi. Gue paling males kalo disuruh ngadepin soal lagi dan bersaing dengan beribu* kepala dalam 1 ruangan dengan bau*an yang berbeda. Ada bau dukun, bau bunga kubur, bau cewek cantik, bau TPA, dll. Tapi gue akan berjuang kawannn... berjuanggggg T.T


capek juga ngeblog gini. Kapan* dilanjut lagi dehhhh, , yuuu dada babay semuaaaa

Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarokatuuhhh :D